Jumat, 11 Maret 2016

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.

Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.

Kondisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi di Indonesia masih sangat kurang berkembang. Banyak perusahaan di Indonesia yang mengembangkan sistem informasi tanpa melakukan Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Para perusahaan tersebut mengembangkan Sistem Informasi hanya dengan bantuan staff IT internal, maupun vendor (eksternal) secara langsung. Akibat dari hal tersebut adalah terbentuknya sistem informasi yang bersifat “tambal sulam”. Ketika ada suatu kebutuhan baru, maka akan dibuat solusi untuk kebutuhan baru tersebut. Dalam jangka pendek, sepertinya masalah telah teratasi, namun dalam jangka panjang, akan terlihat ketidakserasian integrasi informasi antar bagian dalam perusahaan tersebut. Sehingga pihak manajemen akan sangat sulit sekali untuk dapat memanfaatkan output dari sistem tersebut. Pada akhirnya, pihak manajemen akan sangat sulit melakukan control terhadap sistem tersebut. Apabila Perencanaan Strategis Sistem Informasi diterapkan, yang dilakukan di Indonesia adalah dengan pendekatan secara bottom-up. Pendekatan ini dilakukan pada tingkatan departemen, bukan pada satu kesatuan organisasi. Hal ini menyebabkan rasa tanggung jawab setiap departemen menjadi lemah karena tidak ada pemimpin yang tepat pada setiap departemen.

Peranan Perancangan Strategis Sistem Informasi dapat ditingkatkan dengan cara memberikan kesadaran kepada perusahaan/organisasi akan pentingnya sebuah Master Plan SI sebelum melakukan pengembangan sistem informasi. Master Plan SI merupakan hasil dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Master Plan SI adalah suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan SI dan berisi keinginan dari manajemen, pengguna maupun perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Terkadang, keterbatasan pengetahuan pihak manajemen terhadap SI menjadi salah satu factor sebuah perusahaan melakukan pengembangan SI tanpa membuat Master Plan SI. Untuk itu, peningkatan dan pembekalan terhadap pihak manajemen tentang SI sangat diperlukan sebelum melakukan pengembangan SI. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah penggunaan pendekatan bottom-up menjadi pendekatan top-down. Dengan penggunaan pendekatan top-down, setiap pemimpin mempunyai tanggung jawab terhadap strategi yang akan dilaksanakan.

Alternatif lain yang dapat diterapkan bila Perencanaan Strategis Sistem Informasi tidak dapat diterapkan atau tidak layak adalah dengan mengkaji ulang kunci strategi dan memilih metode lain yang akan digunakan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Beberapa kunci (set) strategi yang dapat dipertimbangkan adalah:

  • Mawas diri terhadap new enterprise risk structure, termasuk regulasi baru
  • Pengembangan strategi dengan fokus berkelanjutan terhadap penciptaan nilai dari suatu inovasi (value innovation)
  • Transformasi tata laksana internal dicocokkan dengan kebutuhan perubahan dari lingkungan eksternal dan internal
  • Buat strategi melalui proses yang berkelanjutan.

0 komentar

Posting Komentar